Have you ever think about it
before?
Sekedar denger “Stop Bajakan!” dan “Belilah
Produk Yang Asli!” sih pasti sering, lah, kita. Tapi pernah gak sih kita
benar-benar memikirkan tentang sebabnya? Tentang kenapa sih kita harus beli
yang asli bukan yang bajakan—atau yang dalam beberapa produk disebut KW(KW
super=kualitas super, dll…)?
Begini menurut saya, pertama, produk yang
asli mengandung nilai seni. Gimana gak memiliki nilai seni lebih? Produk asli
adalah pelopornya. Kalo banyak orang sampai buat bajakannya, itu pasti karena
produk aslinya memukau, iya dong? Apalagi buat produk yang udah punya nama.
Pasti ada yang lebih dari produk ini sampai si pembuatnya yakin sama potensi
produk. Jadi jelas, produk yang asli pasti kualitasnya terjamin.
Kedua, barang yang asli lebih tahan lama.
Karena kualitas yang lebih tinggi ini, produk cenderung lebih awet. Pikir deh,
daripada kita beli yang murah tapi baru sebentar rusak, lebih baik beli satu
yang asli buat waktu yang lama, kan? Kalau dihitung-hitung, sebenarnya cermat
membeli produk asli membuat kita bisa lebih hemat.
Ketiga, dengan stop membeli bajakan, kita
turut mendukung perkembangan kreatifitas bangsa. Yup. Peran kita sampai sebesar
itu, loh, dalam menurunkan standar kreatifitas bangsa. Karena taukah kamu hey
para pembeli bajakan (ini termasuk nunjuk diri sendiri, kok), ternyata kita
yang memiliki peran paing tinggi dalam pembajakan yang terjadi. Ternyata banyak
survey menyatakan, inovasi untuk membajak suatu karya/produk biasanya datang
bukan dari si produsen bajakan, melainkan dari banyaknya permintaan pasar. Ya,
dari kita-kita yang mau punya barang kece tanpa harus bayar selayaknya itu
patut dihargai.
Setiap barang punya harga dari brand
mereka, nantinya kita pun akan turut serta dalam mendukung keberadaan dari
brand itu jika kita beli yang asli. Contoh paling konkret adalah musik. Sadarr,
kan, kalau musik yang terkenal di Indonesia cenderung itu-itu saja? Itu karena
label musik mereka mengikuti trend pasar. Sebenarnya banyak kok musisi
Indonesia yang berkarya dengan bagusnya disertai ide-ide orisinil mereka dan “bebas”
serta tidak terpengaruh. Lalu kenapa musisi-musisi seperti itu tidak bisa
berkembang dan cepat hilang dari industry musik Indonesia? Karena tidak banyak
yang membeli CD asli mereka melainkan hanya bajakannya saja. Bagaimana bisa
terus berkarya kalau tidak ada penghasilannya? Dengan membeli sau produk asli,
kita sudah mengapresiasi penciptanya, pengrajin yang membuatnya, marketing b
yang sudah mengeluarkan berbagai macam cara untuk mengiklankan produknya, serta
semua orang yang terlibat di balik brand dari produk tersebut—begitu pun dalam
membeli CD, kita mendukung musisinya untuk berkarya.
Nah, sekarang kita tau, kan betapa
pentingnya membeli produk asli atau original? Di luar itu semua, kita
menyumbang banyak hal baik kok dengan membeli atau menggunakan produk atau
sesuatu yang original. Lagipula, percaya deh, taste yang dikasih ga akan
bohong. Sebagus apa pun tiruan itu, harga yang kita bayar adalah yang kita
dapat. Kalau kita belum mampu membelinya, ya nabung dulu. Kalau memang tidak
mampu, ya berkaca diri, pakailah atau gunakan sesuatu yang memang sepantasnya
kamu bisa miliki. Act as yourself by wearing things that suit you the best.
Masih ngotot mau beli yang bajakan?
Terserah, sih.. Cuma tanya deh sama diri kamu sendiri, kenapa harus beli
bajakannya brand ternama? Karena fungsi? Kan masih ada barang lain dengan harga
yang lebih murah dan “asli” untuk. Karena nama? Ayolah, apa gunanya nama brand
terkenal tapi palsu. It’s more embarrassing. Bayangkan kamu jadi CEO dari brand
tersebut, apa gak sedih dibajak? So, think wisely before you buy product you want.
Because I care,
Gee
Tidak ada komentar:
Posting Komentar